ARAKAN.(voa-islam.com) – Sabtu (09 Februari 2013)
Benar-benar keterlaluan!
Pihak berkuasa daerah di wilayah Arakan mengumpulkan 30 ulama Rohingya untuk memberikan peraturan yang keras berkaitan dengan pelaksanaan ibadah jama’ah. Menurut pejabat berita Rohingya, petugas daerah yang dipanggil Aung Myint tidak membenarkan muslim Rohingya melaksanakan solat jama’ah dengan jama’ah lebih daripada empat orang. Jika ada yang melanggar peraturan itu, maka mereka akan dikenakan hukuman.
Salah seorang ulama yang hadir, Maulana Abdul Lathif, memprotes tekanan yang terus menerus melanda muslim Rohingya. Padahal mereka sudah sekian lama, turun temurun, tinggal di Arakan. Pertanyaan – pertanyaan ulama tersebut tidak mendapat penjelasan yang wajar daripada pihak berkuasa daerah itu, bahkan para pemimpin dan petugas tidak menerima pertanyaan lagi daripada ulama – ulama yang hadir [usamah/imo].
YA Allah, selamatkanlah saudara kami Muslim Rohingya daripada tekanan kuffar Myanmar...
No comments:
Post a Comment