16 February, 2013

Bagai debu yang berterbangan...

Allah ta’ala berfirman (yang ertinya), “Dan Kami tampakkan apa yang dahulu telah mereka amalkan lalu Kami jadikan ia bagaikan debu yang beterbangan.” (QS. Al-Furqan: 23).



Tentang maksud “bagaikan debu yang berterbangan” Imam al-Baghawi rahimahullah menjelaskan, “Ertinya sia-sia, tidak mendapat pahala. Karena mereka tidak melakukannya [ikhlas] karena Allah ‘azza wa jalla.” (lihat Ma’alim at-Tanzil, hal. 924) Imam Ibnul Jauzi rahimahullah menafsirkan, “Apa yang dahulu telah mereka amalkan”, iaitu berupa amal-amal kebaikan. Adapun mengenai makna “Kami jadikan ia bagaikan debu yang berterbangan” maka beliau menjelaskan, “Karena sesungguhnya amalan tidak akan diterima jika dilakukan dengan kesyirikan.” (lihat Zaa’dul Masir, hal. 1014).

Imam Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Setiap amalan yang tidak ikhlas dan tidak berada di atas ajaran syari’at yang diredhai [Allah] maka itu adalah batil/sia-sia.” (lihat Tafsir al-Qur’an al-’Azhim [6/103])

Syaikh as-Sa’di rahimahullah menjelaskan, “Sebab amalan yang diterima adalah amalan yang dilakukan oleh orang yang beriman lagi ikhlas, yang membenarkan para rasul dan mengikuti tuntunan mereka di dalam hal itu.” (lihat al-Majmu’ah al-Kamilah [5/472]).

Di dalam ayat lain, Allah ta’ala berfirman (yang ertinya), “Sungguh telah diwahyukan kepadamu -Muhammad- dan juga kepada orang-orang sebelummu; Jika kamu berbuat syirik niscaya lenyaplah seluruh amalmu, dan pastilah kamu termasuk golongan orang-orang yang merugi.” (QS. Az-Zumar: 65)

Daripada artikel 'Bagaikan Debu Yang Beterbangan — Muslim.Or.Id'

 
Ya Allah terimalah amal ibadat kami...

No comments:

linkwithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...