REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Penentang yang kuat terhadap rancangan pembangunan masjid di Australia telah memberi implikasi dari psikologi kepada umat Islam di sana. Apatah lagi, penentangan itu mula bergerak ke tahap institusi keagamaan. Anggota Dewan Islam Victoria, Nazeem Hussain, mengatakan situasi ini jelas menandakan ketakutan yang berlebihan pihak yang berkaitan terhadap Muslim dan Islam.
Masyarakat begitu mudah menciptakan ketakutan dan histeria dalam beberapa hal tentang Islam. "Kami menghadapi penentangan yang demikian kuat. Gereja mula melabel masjid sebagai tempat berkembangnya fanatisme. Ini menggambarkan Islamofobia sudah sampai ke tahap serius,"kata beliau seperti yang dikutip oleh The Herald Sun, Rabu (30 January 2013).
Secara berasingan, Sekjen Senode Gereja Monash, Mark Lawrence, dengan hati-hati cuba memberikan pandangannya dalam masalah ini. Menurut beliau, terlalu rumit untuk menjelaskan apa yang terjadi. "Hubungan multibudaya memerlukan interpretasi sejarah yang kompleks,"katanya. Menurut Lawrence, masyarakat Australia sebenarnya sangat memahami apa yang terjadi. Karena itu, beliau mencadangkan supaya disekat segala pernyataan yang boleh menimbulkan keresahan. "Komen-komen yang negatif dalam soal masjid seharusnya tidak dibenarkan,"kata Lawrence.
Umat Islam ketika solat di Masjid Lakemba, Sydney, Australia
Islam di seluruh dunia terhimpit...
Read more...