10 March, 2013

Amalan Abu Utsman Sebagai Bekal Menghadap Allah...

Abu Utsman al-Hiri (289H) adalah seorang ulama Naisabur yang solih. Suatu ketika beliau ditanya,”Wahai Abu Utsman amalan apa yang engkau bawa sebagai bekal menghadap Allah daripada apa yang telah engkau lakukan?”


Menerima kekurangan dengan keikhlasan

Abu Utsman pun memulakan cerita,”Waktu aku tinggal di Ar-Rai, para penduduknya mendesakku berkahwin, namun aku menolaknya. Tetapi setelah itu datang seorang wanita yang menyatakan, ’Wahai Abu Utsman aku telah jatuh cinta kepadamu, hingga aku tidak boleh tidur. Dan aku memutuskan memohon kepada Allah agar aku diizinkan-Nya menikah denganmu’”.

Abu Utsman melanjutkan, “Aku pun menjawab, ‘Engkau masih memiliki ayah?’ Wanita itupun menjawab,’Ya, dia adalah seorang penjahit.’ Akhirnya, aku berjanji akan menikahinya dan ia pun bergembira, kemudian dilakukanlah akad nikah dengan para saksinya.

Namun setelah menjadi pasangan suami isteri yang sah dan melihat orangnya, aku akhirnya mengetahui bahawa salah satu mata istriku buta dan kakinya pincang serta memiliki wajah amat buruk. Saat itu aku mengucapkan,’Ya Allah segala puji bagi-Mu atas apa yang engkau takdirkan kepadaku’”.

Abu Utsman pun menjelaskan bahawa saat itu, keluarganya mencelanya atas keputusan menikahi wanita itu,”Namun aku tetap berusaha membahagiakan wanita itu. Sampai suatu ketika ia menginginkan agar aku tetap bersamanya, maka aku rela meninggalkan majlis demi untuk menjaga perasaannya.

Kehidupan yang demikian itu aku jalani hingga 15 tahun dan terkadang aku merasa tersiksa dengan keadaaan demikian namun aku sama sekali tidak pernah mengeluhkan hal itu kepadanya sehinggalah ia wafat”.

Abu Utsman pun menutup kisahnya, ”Maka daripada amalanku, yang aku harap boleh menjadi bekal kepada Allah adalah usahaku untuk menjaga perasaannya.”

(lihat, Shifat Ash Shafwah, 4/105,106)

Sumber cerita di sini.



 

Mybabah patut lebih bersyukur kerana dikurniakan isteri hampir sempurna, alhamdulillah...

No comments:

Post a Comment