23 January, 2013

Bodoh memahami maksud kebodohan...

Difatwakan oleh segelintir ahli agama (khususnya dalam kalangan ulama muda yang mengangkat diri mereka sendiri sebagai ulama) bahawa tidaklah wajar Ustaz Azhar Idrus (UAI) mengungkapkan kata-kata bodoh kepada orang lain, seakan-akan perkataan itu tidak wujud dalam kamus Islam dan menggunakan perkataan bodoh tersebut semacam "haram" hukumnya.


Hakikatnya, mereka bodoh memahami makna bodoh dalam Islam dan kebodohan mereka diperbodoh lagi dengan sikap bodoh sombong mereka.

Bodoh dalam bahasa Melayu mempunyai pelbagai kata lain seperti bebal, dungu, benak, bangang, bengap, bongok, tongong, tolol, dongok, baghal, bahlul, bingung, pandik, jahil, sementung, otak udang, otak tumpul, ngong, palui, pusung ahmak, hamik, piras hangit, goblok, pongah, bongak, congong, songor, pandir dan banyak lagi.



Mahu disimpan di mana perkataan-perkataan ini jika ia "haram" digunakan?

Di dalam al-Quran, Allah swt tidak teragak-agak menggunakan perkataan bodoh untuk menunjukkan kejahilan sesuatu kaum, seperti "Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh” (QS al-A'raf: 199). Malah Allah menyarankan agar "...aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil" (Al-Baqarah: 67).

Di dalam hadis, Rasulullah saw pernah ditanya oleh Sam’un mengenai tanda-tanda orang jahil (bodoh). Baginda saw bersabda:
- Kalau kita berkawan dengan dia (orang bodoh), dia selalu menyusahkan kita;
- Kalau kita meninggalkan dia (orang bodoh), dia akan mencela kita;
- Kalau dia (orang bodoh), memberikan sesuatu kepada kita, pasti ingin balasan;
- Kalau kita memberi sesuatu kepada dia (orang bodoh), maka dia suka cepat lupa;
- Kalau kita menyampaikan rahsia kepada dia (orang bodoh), maka dia berkhianat;
- Kalau kita merahsiakan sesuatu daripada dia (orang bodoh), maka dia akan marah;
- Orang bodoh tidak pernah melihat kebaikan orang lain;
- Kalau dia (orang bodoh) punya keperluan, dia lupa terhadap nikmat yang Allah turunkan;
- Kalau dia (orang bodoh) sedang gembira, dia berlebihan (lupa daratan);
- Kalau dia (orang bodoh) sedang sedih, dia putus asa;
- Kalau dia (orang bodoh) sudah tertawa, maka tertawanya berlebihan;
- Kalau dia (orang bodoh) sudah menangis, maka tangisannya menjadi musibah kepada orang lain;
- Orang ini (orang bodoh) tidak pernah cinta kepada Allah; dan tidak pernah berusaha untuk ber-taqarrub (dekat) kepada-Nya.
- Dia (orang bodoh) tidak malu dan tidak ingat (lalai) kepada pencipta-Nya;
- Kalau kita melakukan sesuatu kepada dia (orang bodoh), dan dia merasa ridha, maka dia akan memuji kita secara berlebihan. Bahkan sampai menyebutkan pelbagai kebaikan yang tidak ada pada kita; dan    - Kalau dia (orang bodoh) sedang bersedih (emosi), maka dia akan mencaci dengan berlebihan, bahkan sampai menyebutkan pelbagai keburukan yang tidak ada pada kita.

Sungguh ramai sekali orang bodoh di dunia ini...




 

Ya Allah, peliharalah daku daripada kebodohan...

No comments:

Post a Comment