14 April, 2013

Ciri-ciri Mati Syahid...

Sejak zaman Rasul hingga sekarang, Islam terus ditegakkan. Tertegaknya Islam di muka bumi ini sering kali harus terjadi dengan pertumpahan darah alias mati syahid.



Salah satu yang paling ketara dalam sebuah tanda mati syahid adalah tiadanya polemik di semua kaum Muslimin. Lihatlah, bagaimana pejuang Mujahiddin di Afghanistan. Seberapa orang tidak suka dengan perjuangan dan cara kaum Mujahiddin, namun kaum Muslimin di seluruh dunia masih tetap mengakui bahwa mereka mati terhormat. Orang-orang yang mati syahid mendapatkan penghormatan daripada seluruh dunia. Allah SWT, dalam pelbagai nash Al-Quran dan petikan hadis, memberikan tujuh keutamaan kepada orang yang mati syahid iaitu:

1. Bau darahnya seperti aroma misk
“Demi dzat yang jiwaku ditanganNya! Tidaklah seseorang dilukai dijalan Allah-dan Allah lebih tahu siapa yang dilukai dijalanNya-melainkan dia akan datang pada hari kiamat : berwarna merah darah sedangkan baunya bau misk,” (HR. Ahmad dan Muslim). Dr. Abdullah Azzam menyampaikan, “Subhanallah! Sungguh kita telah menyaksikan hal ini pada kebanyakan orang yang mati syahid. Bau darahnya seperti aroma misk (minyak kasturi). Dan sungguh disakuku ada sepucuk surat-diatasnya ada titisan darah Abdul Wahid (Asy Syahid, insya Allah)- dan telah berlalu 2 bulan, baunya misknya masih tetap ada”



2. Titisan darahnya merupakan salah satu titisan yang paling dicintai Allah.
“Tidak ada sesuatu yang dicintai Allah daripada pada dua macam titisan atau dua macam bekas : titisan air mata kerana takut kepada Allah dan titisan darah yang tertumpah di jalan Allah; dan adapun bekas itu adalah bekas (berjihad) di jalan Allah dan bekas penunaian kewajiban daripada kewajiban-kewajiban Allah,” (HR. At Tirmidzi – hadits hasan).

3. Ingin kembali lagi ke dunia (untuk syahid lagi)

4. Ditempatkan di syurga Firdaus yang tertinggi

5. Arwah Syuhada ditempatkan di tembolok burung hijau

6. Orang yang mati syahid itu hidup

7. Syahid itu tidak merasakan sakitnya pembunuhan
 “Orang yang mati syahid itu tidak merasakan (kesakitan) pembunuhan kecuali sebagaiman seorang di antara kalian merasakan (sakitnya) cubitan.” (HR. Ahmad, At Tirmidzi, An Nasa’i – hadits hasan). Dan dalam riwayat yang sahih : “Orang yang mati syahid itu tidak mendapatkan sentuhan pembunuhan kecuali sebagaimana salah seorang antara kalian mendapatkan cubitan yang dirasakannya.”

Dr. Abdullah Azzam menceritakan, ”Kami melihat hal ini pada saudara kami, Khalid al-kurdie dari Madinah al Munawwaroh ketika ranjau meledak mengenainya, sehingga terbang kakinya, terbelah perutnya, keluar ususnya dan terkena luka ringan pada tangan luarnya. Datanglah Dr. Shalih al-Laibie mengumpulkan ususnya dan mengembalikan kedalam perutnya seraya menangislah Dr. Shalih. Maka bertanyalah Khalid al-Kurdie kepadanya : ‘Mengapa engkau menangis, tuan dokter? Ini adalah luka ringan pada tanganku.’ dan tinggallah dia berbincang-bincang dengan mereka selama 2 jam hingga akhirnya ia menjumpai Allah. Dia tidak merasakan bahwasanya kakinya telah terpotong dan perutnya terbuka.” [sumber: ar-rahmah].




 
Ya Allah, kurniakanlah nikmat syahid...