قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُشَاكُ شَوْكَةً فَمَا فٌوْقَهَا إِلَّا كُتِبَتْ لَهُ بِهَا دَرَجَةً وَ مُحِيَتْ عَنْهُ بِهَا خَطِيْئَةً - مسلم
Ertinya: Rasulullah s.a.w. pernah bersabda,”Tidaklah daripada seorang Muslim yang tercucuk duri hingga apa-apa yang lebih berat daripadanya, kecuali dicatat baginya darjat dan dihapus daripadanya dengan hal itu kesalahan (Riwayat Muslim).
Daripada hadits ini, para ulama berkesimpulan bahawa segala musibah yang menimpa seseorang Muslim, maka itu akan mendatangkan balasan berupa pahala dan pengampunan terhadap dosa. Namun para ulama berselisih pendapat mengenai sebab balasan, jumhur ulama berpendapat bahawa balasan diberikan kerana rasa sakit yang ditimpakan kepada seorang Muslim dan sebagian ulama menilai pahala datang atas kesabaran (lihat, Faidh Al Qadir, 5/634).
Maka bagi jumhur seseorang yang terkena musibah namun tidak bersabar, maka ia tetap memperoleh pahala. Namun jika ia bersabar maka ia memperoleh pahala musibah juga memperoleh pahala atas kesabaranannya. Sedangkan menurut ulama lainnya, jika yang terkena musibah bersabar maka ia memperoleh pahala, namun jika ia tidak sabar maka ia tidak memperoleh pahala apa-apa. Walhasil, apa-apa yang menimpa seorang Muslim daripada musibah, maka hal itu tidaklah selalu merugikan dirinya, karena ada pahala yang diperoleh, lebih-lebih jika ia bersabar dalam menghadapinya.
Bayangkanlah jika musibah yang melanda sangat besar dan anda bersabar menerimanya...